Oleh Redaksi PLPK
Organisasi
Nirlaba adalah organisasi dimana tujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan
(non profit oriented) tetapi tujuan utamanya melakukan pelayanan
untuk masyarakat. Berbeda dengan
organisasi bisnis. Tapi perlu diingat not-for-profit juga harus diartikan sebagai not-for-loss.
Oleh karena itu, organisasi nirlaba selayaknya pun tidak mengalami defisit.
Adapun bila organisasi nirlaba memperoleh surplus, maka surplus tersebut akan dikontribusikan kembali untuk pemenuhan kepentingan
publik, dan bukan untuk
memperkaya pemilik organisasi nirlaba tersebut.
Organisasi
nirlaba dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
-
Instansi Pemerintah, dalam penerapan
akuntansinya tunduk pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
-
Instansi Non-Pemerintah, dalam
penerapan akuntansinya tunduk pada pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor
45, tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
Contoh
organisasi nirlaba: Organisasi Zakat, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), Rumah
Sakit, Museum, Unmul juga
termasuk organisasi nirlaba. Muncul pertanyaan organisasi nirlaba merupakan
organisasi not for profit, lalu bagaimana organisasi ini memperoleh
pendapatannya. Menurut PSAK No.45
bahwa organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan
para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi
tersebut. Misalkan hibah, sumbangan,
dan lain-lain.
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang pelaporan keuangan
organisasi nirlaba terdiri dari:
1. Laporan
posisi keuangan
2. Laporan
aktivitas
3. Laporan
arus kas
4. CALK
Penjelasan
:
1. Laporan Posisi
Keuangan Aset, Liabilitas,
dan Aset Netto
Ø Aset
(sisi sebelah kiri): disajikan berdasarkan tingkat likuiditas dari yang paling
likuid yaitu Kas dan Setara Kas sampai dengan yang paling tidak likuid yaitu
Aset Tetap
Ø Liabilitas
(sisi sebelah kanan): disajikan berdasarkan urutan jatuh temponya meliputi
liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang
Ø Aset
Netto (sisi sebelah kanan): merupakan selisih antara asset terhadap liabilitas
yang mencerminkan seluruh sumber daya yang tersedia dan dimiliki secara
independen pada suatu saat tertentu oleh organisasi tanpa terikat atau terikat
temporer maupun permanen, asset netto (aktiva bersih) disajikan sesuai dengan urutan
tidak terikat, terikat temporer dan terikat permanen
ü Aset
Netto Terikat, asset netto terikat terbagi menjadi dua yaitu asset netto
terikat permanen dan asset netto
terikat temporer
-
Asset Netto Terikat Permanen adalah
sumber daya yang pembatasan penggunaannya dipertahankan secara permanen
Contoh: Tanah yang disumbangkan dengan tujuan untuk kegiatan
operasional dan tidak untuk dijual.
-
Asset Netto Terikat Temporer merupakan
sumber daya yang pembatasan penggunaannya dipertahankan sampai dengan periode tertentu
atau sampai terpenuhinya keadaan tertentu.
Contoh: dana untuk ekspansi atau untuk membeli asset baru.
ü Asset
Netto Tidak Terikat merupakan asset netto selain dari asset netto permanen dan
asset netto temporer yakni sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi oleh donator
Contoh laporan posisi keuangan organisasi nirlaba:
2. Laporan
Aktivitas
Komponenlaporan
aktivitas ada dua yaitu pendapatan dan biaya yang selisihnya merupakan asset
netto bersih, (Pendapatan – Biaya = Asset Netto Bersih).
3. Laporan
Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas
masuk dan arus kas keluar
Tiga sumber utama arus kas dalam laporan arus kas yaitu arus
kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, dan arus kas
dari aktivitas investasi.
4. Catatan
Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan atas laporan keuangan (CALK) merupakan rincian atau
penjelasan dari transaksi-transaksi yang terjadi dalam satu periode.
Berbicara dengan
organisasi nirlaba tidak terlepas dengan kata Silpa dan Sikpa. SiLPA (Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran) yaitu selisih lebih realisasi penerimaan dan
pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Sedangkan SiKPA (Sisa Kurang
Perhitungan Anggaran) jadi SiKPA merupakan selisih kurang realisasi penerimaan
anggaran selama satu periode anggaran
contoh ilustrasinya adalah sebagai berikut :
SiLPA
|
(SiKPA)
|
|
realisasi penerimaan daerah
tahun anggaran 2015 adalah Rp571 milyar sedangkan realisasi pengeluaran
anggaran adalah Rp524 milyar,
|
Rp47.000.000.000
|
|
realisasi penerimaan daerah
tahun anggaran 2015 adalah Rp524 milyar sedangkan realisasi pengeluaran
anggaran adalah Rp571 milyar,
|
(Rp47.000.000.000)
|
Apakah laporan
realisasi anggaran termasuk dalam laporan organisasi nirlaba ? Jika mengacu pada PSAK
45, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tidak masuk dalam laporan keuangan
organisasi nirlaba, karena pada pernyataan PSAK 45 laporan keuangan organisasi
nirlaba hanya terdiri dari 4 jenis laporan yaitu Laporan Posisi Keuangan,
Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan CALK. Laporan realisasi anggaran biasanya digunakan untuk
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
0 comments:
Posting Komentar